Pajak adalah kata keseharian orang siantar yang berpadan dengan kata pasar dalam bahasa indonesia. Pajak horas berada di jantung kota Pematang Siantar, tempat dimana saya hidup sekarang.

Kamis, 28 Agustus 2008

Virtual CD Drive

Bagi yang pingin koleksi CD tapi nggak pingin repot nenteng CD yang seabrek, ada dua freeware yang bisa digunakan.
1. LCISO Creator (http://www.lucersoft.com/files/free/LCISOCreator.zip). Software ini berguna untuk mengkonversi seluruh isi CD ke dalam satu file berformat ISO (berekstensi .iso).
2. Virtual CD-ROM Control Panel (http://www.brothersoft.com/virtual-cd-rom-control-download-75271.html) . Software ini berguna untuk mount dan u-mount file .iso .

So, masih senang menenteng CD ?

Silakan dicoba.

Selasa, 19 Agustus 2008

Obat Rawan Haram

dicuplik dari milis Halal-Baik-Enak

Tak Halal, Bukan Obat NamanyaSetiap penyakit ada obatnya.
Bagaimana bila tak tersedia obat yang halal?Sebuah merek obat batuk syrup, kini menyatakan ‘’bebas alkohol’’ di kemasannya. Mengapa ia perlu menonjolkan soal ini, sedangkan obat merek lain tenang-tenang saja?Menurut DR Anton Apriyantono, kandungan alkohol atau etanol dalam suatu cairan, merupakan salah satu indikator khamar yang haram bagi umat Islam. ‘’Itupun bukan karena faktor keberadaannya, tapi lebih kepada berapa kadarnya. Sebab, etanol ada di banyak bahan pangan secara alami, seperti dalam buah-buahan segar,’’ jelas auditor LPPOM MUI yang kini Menteri Pertanian RI. Nah, dalam hal ini, Komisi Fatwa MUI telah menetapkan batas kadar alkohol kurang dari 1%, agar suatu minuman boleh dikonsumsi. Tentu, dengan catatan, tak ada bahan lain yang haram di dalamnya. ‘’Dengan menggunakan batas ini, maka obat batuk pun tidak boleh mengandung etanol lebih dari satu persen,’’ tandas Anton. Apa dasar pelarangannya?Suatu hari, sahabat Nabi yang bernama Thariq Ibn Suwaid bertanya kepada Rasulullah saw, bolehkah meminum sedikit saja khamar. ‘’Tidak,’’ tegas Nabi. ‘’Bagaimana kalau itu dimaksudkan untuk obat?’’ Thariq mencoba menawar. Kata Rasulullah, ‘’Khamar bukan obat, tapi penyakit.” Demikianlah hadits yang diriwayatkan Muslim, Abu Daud, Ahmad dan Turmudzi.

Unsur Babi
Unsur lain yang membuat obat tak layak konsumsi adalah elemen babi. Pada 1994 Komisi Fatwa MUI telah memfatwakan bahwa babi dan komponen-komponennya haram dikonsumsi. Dasarnya antara lain, hadits yang diriwayatkan Abu Daud dan Abu Darda, bahwa Rasulullah telah berwasiat, “Sungguh, Allah yang menurunkan penyakit dan obat. Ia menciptakan obat bagi setiap penyakit. Maka berobatlah kalian tapi jangan dengan yang haram.” Dalam riwayat lain, beliau berkata, ‘’Sungguh, Allah tidak menjadikan obat dari benda-benda yang diharamkan.”Obat berbahan babi, misalnya obat suntikan penyakit diabetes mellitus (kencing manis) Insulin Nordisk injeksi (produksi Novo Nordisk) dan Insulin Retard NPH injeksi yang diproduksi Novo Nordisk. Heparin, obat pencegah penggumpalan darah yang banyak dipakai sebagai terapi bagi penderita jantung, idem ditto.

Gelatin
Gelatin, selain populer digunakan dalam industri pangan, juga digunakan dalam kapsul obat-obatan. Nah, masalahnya, gelatin ini kebanyakan dibuat dari kulit atau tulang babi. Sedikit lainnya dibuat dari sapi atau tulang ikan. Ada juga segelintir selongsong kapsul yang sudah mendapat sertifikat halal MUI.Maka, Anton menyarankan, bila ke dokter mintalah obat selain contoh-contoh tadi dan sebaiknya berbentuk selain kapsul. Kalaupun terpaksa harus kapsul, buang cangkangnya dan minum obatnya.

Plasenta
Plasenta atau ari-ari, juga menyebabkan obat haram dikonsumsi. MUI sudah mengeluarkan fatwa pengharaman penggunaan plasenta manusia, misalnya yang digunakan untuk obat agar kulit awet muda. Seandainya plasenta itu dari hewan pun, harus dikejar hewan apa dan bagaimana penyembelihannya.

Obat Mitos
Obat, sebagaimana makanan, mustilah halal dan baik. Tak sepantasnya kaum muslimin berobat dengan barang haram dan atau najis seperti organ tubuh binatang buas, bertaring, berkuku tajam, atau menjijikkan. Sebagaimana wasiat Rasulullah saw kepada Abi Hurairah, ‘’Jangan berobat dengan barang najis.’’ (HR Abu Daud no. 3870). Termasuk dalam kelompok ini adalah kalajengking. Binatang berbuku-buku yang mempunyai sengat maut ini, sudah lama dijadikan obat tradisional oleh sebagian orang.
Di pasar, biasanya ada penjual obat yang menggelar daging kalajengking kering. Konon itu berkhasiat menyembuhkan berbagai penyakit berat, termasuk typhus dan angina.Binatang berbahaya lain yang juga acap dijadikan obat adalah ular sendok atau kobra. Katanya, seluruh organ kobra mampu menyembuhkan sekaligus menangkal penyakit. Empedu dan lulurnya manjur untuk sakit pinggang. Daging serta lemaknya cocok buat gatal-gatal atau koreng. Darahnya bisa menyembuhkan penyakit dalam, sementara otaknya diyakini mampu meningkatkan gairah seksual. Sebelum diramu, kobra dipotong kepalanya sampai putus, darahnya ditampung dalam wadah. Organ kobra diambil satu persatu, lalu diaduk bersama darah. Ditambah cairan tertentu plus madu untuk mengurangi bau anyir dan rasa pahit, ramuan kobra siap diminum.Reptil lain, ular rattle (Lachesis muta), dipercaya untuk obat dipteri. Sedangkan laba-laba maut tarantula untuk angina.
Masih dari dunia marabahaya, konon tangkur (alat kelamin jantan) buaya dan macan berkhasiat meningkatkan kemampuan seks pria, dan dapat membesarkan payudara wanita. Di kios jamu tradisional, biasanya tersedia air rendaman tangkur buaya.Benarkah semua cerita hebat di atas?Mungkin untuk sebagian orang, itu benar. Atau kebetulan cocok. Tapi, menurut Dr Ferryal Loetan, khasiat meningkatkan gairah seks hanyalah mitos. ‘’Khasiat tangkur buaya, kuku macan, alat kelamin macan dan sebagainya, itu tidak benar,’’ katanya. Ia menjelaskan, secara logika khasiat itu tidak akan terjadi karena memang tidak ada kandungan zat penambah gairah dalam tangkur buaya atau macan. Apalagi untuk membesarkan payudara.Tampaknya, pengobatan dengan organ binatang berbahaya memang tidak didasari logika-logika kesehatan. Hal ini terungkap dari hasil penelitian Azwar Agoes, Ketua Sentra Pengembangan dan Penerapan Pengobatan Tradisional I Sumatera Selatan dan Guru Besar Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya, pada akhir Juli 2000. Nah, dari 22 pengobat tradisional (Battra) di 4 kecamatan dengan 7 desa Sumsel, semua Battra tidak ada yang menyelesaikan pendidikan formal SD. Pengetahuan Battra diperoleh secara turunan (100%). Pengenalan tanaman (50 macam) 22% dan (<10 macam) 36%. Semua Battra menyatakan dapat mengobati segala jenis penyakit (100%). Pengobatan dilakukan bersama mantera (70%), ramuan tanaman obat yang dibuat sendiri (100%), dan atau disertai pijat (35%).Menurut Subroto (1983), di Indonesia memang dikenal beberapa jenis pengobat tradisional seperti sinshe, tabib, akupunkturis, tukang pijat, tukang jamu, dukun (dukun pengobat sakit, dukun beranak, dukun patah, dukun ramal, dukun tuju), dan paraji (dukun beranak). Data Kanwil Depkes menunjukkan, tidak kurang dari 8000 orang tercatat sebagai Battra dengan berbagai "keahlian". Namun, menurut survei tadi, Battra yang memenuhi persyaratan WHO amat langka. Pengetahuan Battra diperoleh dengan magang atau belajar sendiri, termasuk secara spontan (spekulasi). Misalnya, di salah satu dusun, ada Battra yang menyembuhkan penyakit kanker menggunakan cara-cara yang sulit dijelaskan secara ilmiah, yaitu bagian tubuh pasien diisap, dijilat, dan dijampi.

Darurat
Yang masih menjadi kontroversi, adalah pemanfaatan cacing tanah untuk obat, misalnya untuk mengobati thypus. Namun dalam keadaan darurat, yang mengancam keselamatan nyawa, seseorang diijinkan untuk mengonsumsi barang haram dan najis (QS 2:185; 5: 6; 4:28). Syaratnya, harus ada keterangan dari ahli medis atau dokter (sedapat mungkin muslim) tepercaya bahwa zat haram itu memang berkhasiat menyembuhkan penyakit yang sedang diderita. Penggunaannya tidak boleh melebihi kadar yang telah ditetapkan oleh dokter, dan semata-mata dengan niat berobat. Dan, memang hanya itu obat yang ada, belum atau tidak ditemukan alternatif lain yang halal. (nurbowo)

Jumat, 15 Agustus 2008

Mau ngoprek Cisco ? GNS3 ajah

Kalau ada yang belum kenal dengan GNS3, mending langsung kenalan ke homesitenya . Software ini sangat cocok bagi yang mau belajar router Cisco tapi nggak punya modal buat beli router. GNS3 merupakan simuator grafikal dari software simulator dynamips. Jadi kita memang dimanjakan dengan kehadiran GNS3 ini karena semuanya sudah terpampang grafis.

Keunggulannya dibanding simulator dynagen (konvensional):

  1. Yang pertama jelas kemudahannya dalam membuat topologi jaringan. Kalo sebelumnya menggunakan dynagen kita harus bikin secara manual di file networknya (*.net). Bikin parameter router1, router 2, bikin koneksinya, nilai idlepc, dst dst. Pakai GNS3 jelas alurnya dibalik. Dengan tampilan grafis, yang perlu dilakukan tinggal menarik type perangkat / router dari Dock Nodes Types di sisi kiri tampilan. Setelah topologi jaringan terbentuk, tinggal klik icon Save network file, otomatis tersimpan file *.net di direktori kerja GNS3. Jika Router virtual sudah dikonfigurasi, file konfigurasi *.cfg nya juga otomatis tersimpan di direktori config.
  2. Mudah dalam instalasi dan setup konfigurasi. Sudah jelas, secara tampilan sudah grafis, ditambah bundle dengan Pemu. Tinggal klik n browse.
  3. Yang ketiga dan seterusnya merupakan efek lanjutan dari nomer 1 dan 2 diatas Contohnya dalam menentukan nilai idlepc. Tinggal klik kanan router virtual, lalu pilih Idle PC. Otomatis GNS3 akan menghitungnya untuk anda. Kayaknya fitur klik kanan Idle PC ini belum ada di GNS3 versi 0.3x. Contoh lainnya untuk mengkonfigurasi memory, slot dll, tinggal klik kanan router virtual, lalu klik Configure.
    Selain itu topologi yang kita buat bisa langsung di export dalam bentuk gambar (JPEG, PNG, BMP, XPM)

Tapi saya lebih cenderung mengklasifikasikan GNS3 sebagai emulator, bukan sekedar simulator. Khan pake IOS beneran :-)

Semoga Keluar Fatwa MUI: Rokok Haram

Bukan karena sudah berhasil berhenti dari kegiatan kok merokok ini, tapi setelah mengetahui keuntungan menghentikan kebiasaan merokok dan merasakan kerugian mengikuti 'ahli hisap', seharusnya MUI segera mengeluarkan fatwa tentang haramnya rokok. Kalau lebih banyak dampak buruknya ngapain lagi ditahan-tahan Pak MUI.
Penyelidikan secara medis tentang dampak buruk dari rokok sudah banyak dilakukan para ahli, kita ikut saja. Nggak usah cari pembenaran macem-macem. Jangan ikuti pendapat 'kyai' yang menyandarkan pendapatnya pada 'gurunya' yang juga keblinger bahwa rokok tidak menimbulkan dampak bagi penghisapnya. Lha wong 'gurunya' juga perokok :-)
http://www.detiknews.com/read/2008/08/13/102217/987686/10/fatwa-haram-rokok-dijegal-ulama-perokok
Budaya merokok di Indonesia sptnya sudah parah, malahan perusahaan rokok sering jadi sponsor untuk kegiatan internasional, lihat saja Indonesia Open (Bulu Tangkis), belum lagi acara-acara musik yang segmen nya remaja lagi. Pemerintah sendiri sepertinya juga adem ayem saja [cape deeh].
Tapi kita juga tdk bisa menutup mata bahwa lapangan pekerjaan yang disediakan perusahaan rokok adalah padat karya misalnya di Kudus [kampungnya Sulkan], masyarakat desa sampai ibu2 tua termasuk tenaga pekerja yang mendukung denyut nadi pe rusahaan rokok... Sehingga upaya penertiban rokok harus dibarengi dengan memberikan solusi penyediaan lapangan pekerjaan,kalo saya pribadi lebih cenderung kepada dukungan pengembangan produk pertanian di daerah di desa-desa, karena itu yang paling potensial untuk dikembangkan.

Kamis, 14 Agustus 2008

10 Langkah Instalasi Windows XP dengan USB

sengaja cuplik tulisan Eko Ramaditya Adikara di http://www.detikinet.com/read/2008/08/14/110750/988400/510/10-langkah-instalasi-windows-xp-dengan-usb,
========================================
Yang Harus Disiapkan:

  1. Sebuah komputer yang dilengkapi optical drive (CD atau DVD) dan port USB yang dapat bekerja dengan baik.
  2. Sebuah USB flash disk berkapasitas 1 atau 2 GB.
  3. CD instalasi Windows XP.4. Aplikasi pembuat modul instalasi (USB_PREP8 dan PEtoUSB) yang dapat diunduh cuma-cuma melalui link http://www.sendspace.com/file/7n781n5. Do'a dan keberanian!

Langkah-langkah Pembuatan:

  1. Tancapkan USB flash disk ke salah satu port USB. Ingat-ingat posisi drive-nya. Apakah F:, G:, H:, dan sebagainya.
  2. Saat Anda berada di posisi normal (desktop), masukkan CD instalasi Windows XP ke optical drive. Jika komputer menjalankan proses instalasi secara otomatis, batalkan saja dan tutup semua aplikasi yang tengah berjalan.
  3. Unduh dan ekstrak aplikasi yang penulis berikan. Saran penulis, ekstrak seluruh isinya ke sebuah folder, semisal C:\USB.
  4. Selanjutnya, buka folder di mana Anda mengekstrak aplikasi modul pembuat instalasi, kali ini kita ambil contoh C:\USB.
  5. Jalankan file bernama "usb_prep8.bat" maka di layar monitor akan tampak jendela Command Prompt berisi macam-macam perintah. Jika sudah muncul tulisan "Press any key to continue," tekan sembarang tombol untuk konfirmasi.
  6. Di layar akan muncul jendela PEtoUSB yang meminta Anda memformat USB flash disk Anda. Tak perlu mengubah setting apa pun, langsung klik Start untuk mulai proses format. Jawab konfirmasi sesuai kebutuhan Anda.
  7. Jika sudah selesai, tutup jendela PEtoUSB (jangan menutup jendela Command Prompt yang tadi terbuka ketika Anda menjalankan usb_prep8.bat), maka di layar akan muncul opsi-opsi dari 0 hingga 5.
  8. Gunakan opsi 1 untuk memilih sumber file instalasi yang nantinya akan disalin ke flash disk. Disini, tentukan di drive mana Anda menyimpan instalasi Windows XP. Pilih saja optical drive di mana sudah ada CD Windows XP di dalamnya, atau pilih folder pilihan Anda jika Anda telah menyalin file instalasi Windows XP ke folder tertentu.
  9. Pilih opsi 3 untuk menentukan di mana Anda mencolok flash disk. Kalau flash disk Anda berada di drive F:, maka ketik F dan tekan ENTER. Jika drive G: maka ketik G dan tekan ENTER, begitu seterusnya berlaku untuk drive lain.
  10. Selanjutnya pilih opsi 4 untuk mulai proses pembuatan modul instalasi yang nantinya akan disalin ke flash disk secara otomatis. Jawab apa pun konfirmasi yang muncul dengan Y atau YES atau OK atau bentuk persetujuan lain.
  11. Selesai! Kini flash disk Anda telah siap digunakan untuk instalasi Windows XP! Silahkan melakukan setting pada BIOS subnotebook Anda, dan pilih Removeable Disk (atau apa pun nama lainnya) sebagai media pertama yang dijalankan saat booting.

Journey to Teluk Dalam

Sabtu 2 Agustus 2008 pukul 11.00 berangkat dari Siantar menuju pelabuhan Sibolga. Dengan kecepatan sedang, karena aku paling benci dengan istilah 'ngebut', sampailah di Sibolga jam 17.30.
Sibolga yang panas memaksaku mandi sebentar dan lanjut ke pelabuhan untuk kemudian masuk ke kapal Ferry. Kapal Ferry ini akan membawa kami ke Gunung Sitoli. Ku bawa serta GPS Garmin, kebiasaan iseng capture koordinat masih melekat. Pelabuhan Sibolga terletak di 01 43' 41.25413'' LU, 98 47' 08.73369'' BT.
Sengaja aku pesan tiket kapal satu hari sebelumnya karena pasti calon penumpang akan membludak. Maklum hari Minggu tidak ada kapal ferry yang berlayar. Tiket mobil 979.000, tiket penumpang 81.900. Malam itu yang berlayar adalah KMP Belanak.
Mobil sudah dimasukkan ke kapal beserta puluhan truk, lanjut dengan cek kamar. Sengaja kupesan kamar, soalnya agak susah tidur di kursi. Masuk kamar and.....lelap deh. Minggu pagi 3 Agustus pukul 06.30 sampailah di pelabuhan Gunung Sitoli yang terletak di 01 18' 21.13020'' LU, 97 36' 36.39002'' BT. Dengan tools measure distance di Garmin, jarak antara Sibolga-Gunung Sitoli adalah 138,9 km. Lambat banget kapal ferry ini, untung tidur terus :-)
Perjalanan lanjut ke arah Teluk Dalam yang terletak di kabupaten Nias Selatan.
Perjalanan cukup lancar karena jalan menuju Teluk Dalam sudah di aspal hotmix, lebar pula. Tapi kebiasaan anak di Nias memang masih belum berubah, masih senang bermain di jalan raya yang mulus, lebar,dan merangsang orang untuk injak gas dalam-dalam. Harus hati-hati kawan !!
Berikut daftar lokasi sepanjang perjalanan Gunung Sitoli-Teluk Dalam beserta koordinatnya:

  1. Gunung Sitoli : 01 17' 20.03820'',97 36' 56.85129''
  2. Bamboo Caffe : 01 14' 31.30797'', 97 39' 04.34486''
  3. Simpang Bandara Binnaka : 01 09' 31.78938'',97 42' 05.68124''
  4. Gido : 01 07' 03.84239'', 97 43' 29.50577''
  5. Idanogawo : 01 01' 36.11363'', 97 46' 11.61050''
  6. Naai : 00 59' 56.18357'', 97 48' 34.72680''
  7. Bawolato : 00 56' 24.99673'', 97 51' 56.40948''
  8. Hiliganota : 00 54' 21.35195'', 97 53' 35.58184''
  9. Lahusa : 00 45' 19.22695'', 97 52' 37.63044''
  10. Hilinamoniha : 00 37' 42.78948'', 97 53' 55.91848''
  11. Teluk Dalam : 00 33' 49.42502'',97 49' 11.87174''
Kalo dilihat infrastruktur yang cukup baik di Nias, mungkin istilah bencana membawa hikmah cocok juga. Tapi ada yang tidak akan berubah, penggunaan huruf 'F' yang dominan, fa fu fa fu...
Sawaugeleh Cak !!!